Sumenep, Jagat Indonesia – Nyai Hj. Maidatun Naimah adalah seorang dai yang lahir pada tahun 1965 di desa Gapura Kabupaten Sumenep. Ny Hj. Naimah yang mana beliau lebih dikenal namanya merupakan anak tunggal, dan bertempat tinggal di Desa Gapura Kabupaten Sumenep Madura.
Ditempat kelahiran beliau memiliki Pondok Pesantren yang bernama Al-Manfiq Sumenep yang juga menjadi media dakwahnya, selain itu ia juga berdakwah di radio Nada FM Sumenep, serta dia juga mengisi pengajian Ibu-ibu yang berada di Sumenep maupun diluar Sumenep.
Awal dari pendirian pondoknya yaitu karena motivasi dari sang Guru Pendiri Pondok Pesantren Al-Is’af Klabaan Guluk-guluk, dan terbangunnya Pondok Pesantrennya sendiri yaitu pada saat dia hanya mengajar beberapa dari anak-anak tetangga yang ada disekitar rumahnya untuk belajar tentang pengetahuan Islam yang dia bawa saat belajar di Pondok Pesantren Guluk-guluk.
Pendidikan yang ditempuh oleh Ny Hj. Naimah yaitu pendidikan non formal yaitu di pondok pesantren Al-Is’af Klabaan Guluk-guluk yang dimana beliau mondok dari saat dia berusia 6 tahun sampai usia 14 tahun, selanjutnya ia dipulangkan untuk menurunkan ilmunya kepada masyarakat sekitar. Dia belajar kitab tanpa ada riwayat pendidikan formal sehingga apa yang dia ajarkan murni tentang agama tanpa ada unsur pendidikan formal.
Kini beliau Nyi Maidatun Na’imah telah dipanggil oleh yang Maha Kuasa. Beliau wafat tepat dihari yang mulia hari ini Jum’at, 19 Robiul Awal (Mulud) / 12 September 2025 M. Dimana jenazah beliau akan disholatkan nanti jam 20.30 WIB. di Pondok Pesantren Al-Manfiq Gapura.
Kabar awal wafatnya beliau terlihat dari pesan berantai di WA baik dari Group WA ataupun status WA.
Sehingga ada pula bertanya, “Sakit apa beliau Nyi Na’imah?.”
Dari info kerabat Pondok Pesantren Al-Is’af Klabaan melalui jalur Suami beliau KH. Suhaili ada hubungan famili.
“Kiyai Suhaili itu ponaan duapupu saya”, jawab Nyi Malihah.
“Jadi dengan Pengasuh Al-Is’af sekarang KH. Latfan tentunya sama masih ponaan duapupu,” timpalnya kembali.
Ponpes Al-Manfiq berduka, semoga Nyi Ma’idatun Na’imah Husnul Khotimah Aamiin.