Opini  

Kolam Thaharo Masjid Agung Al Abror Situbondo Penting Untuk Dibenahi

Jagatindonesia.com, Situbondo||Masjid Agung Al Abror yang berdiri dengan megahnya, berada di kawasan jantung kota tepatnya barat Alun-alun Situbondo merupakan simbol ikonik bagi Muslim, yang mana untuk penyempurnaan kekuatan spritual itu berangkat dari segi menjaga kebersihan untuk menunjang kesucian.

Dari tempat pembersihan awal yakni kaki yang turun ke tempat kolam air (Thaharo) awal sebelum akan ber wudhuk menghilangkan Hadas ringan, tempat kolam tersebut selayaknya perlu adanya perhatian khusus seperti debit air, apakah air senantiasa mengalir apakah tidak serta kebersihan dikolam itu sendiri bersih dan tidak kotor.

Namun yang terjadi, hasil dari pantauan awak media di tempat, bahwa kolam Thaharo Masjid Al- Abror ini tampak kotor dan debit air/ketinggian rendah, serta luas kolam tersebut, mencakup keseluruhan, tanpa adanya jalur/ jalan lewat bagi yang selesai ber- wadhuk yakni jalan untuk mengeringkan kaki, yang ada nyambung kembali ke kolam air Thaharo tersebut.
Hal ini sangat krusial untuk segera dibenahi / diperbaiki sehingga esensi untuk beribadah menuju sempurna tidak menimbulkan was- was.

Seperti yang diungkapkan salah satu jamaah masjid rutin Al-Abror Sumail bahwa kolam air tersebut seringkali kotor dan seakan-akan terjadi pembiaran bahkan bila perlu adanya kran-kran air untuk membasuh kaki sebelum menuju tempat Wudhuk.

“Ya, tempat kolam air ini sering kali kotor, saat masuk kaki kotor setelah wudhuk kaki terjun lagi ke kolam ini,” ungkap Sumail jamaah rutin Masjid Al-Abror. Sabtu,, 4/10/2025.

Lebih rinci menambahkan ” atau bikin kran- kran tempat mencuci kaki sebelum menuju tempat wudhuk dan buat tempat jalan kaki kering,” pungkasnya yang diaminkan Sunandar jamaah lain yang ikut nimbrung.

Dari hal yang mungkin “dianggap” remeh inilah sepatutnya mendapatkan perhatian dari pihak- pihak terkait untuk sesegera mungkin untuk dibenahi/diperbaiki, mengingat untuk menuju kesempurnaan ibadah berawal dari tempat dimana kaki pertama kali dipijakkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *