Sumenep, JagatIndonesia.com – Naghfir Institute menggelar acara tasyakuran dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional 2025 pada malam Rabu, 21 Oktober 2025 selesai tepat Jam 00.15 WIB, (22 Oktober 2025) . Acara yang berlangsung khidmat tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh, di antaranya K. Qumri Rahman, K. Musahwi, K.R. Arya Rusli, serta jamaah dari lingkungan sekitar.
Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2025 mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia,” dan tema ini menjadi sorotan utama dalam rangkaian sambutan malam itu.
Dalam sambutannya, K. Qumri Rahman menyoroti peran strategis santri di era modern. Beliau menyampaikan bahwa Hari Santri bukan sekadar perayaan, melainkan momentum untuk merefleksikan peran besar santri sejak masa Resolusi Jihad hingga saat ini.
“Hari Santri adalah pengingat bahwa kita memiliki akar perjuangan yang kuat. Santri hari ini tidak boleh hanya berpegang pada tradisi, tetapi harus menjadi pelopor di berbagai bidang keilmuan, baik agama maupun umum. Tema tahun ini, ‘Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia,’ adalah mandat besar. Santri harus berani tampil di kancah global, membawa nilai-nilai Islam yang moderat, dan menunjukkan bahwa pesantren adalah tempat lahirnya para intelektual yang berakhlak mulia,” tegas K. Qumri Rahman.
Kegiatan tersebut juga diisi dengan doa bersama dengan harapan santri mampu mengisi kemerdekaan NKRI dengan berkarakter dan berakhlak mulia. Lebih dari itu Naghfir Institute diharapkan siap berkolaborasi dengan pondok pesantren khususnya di Sumenep demi tercapainya cita-cita bersama, lahir dari rahim Pesantren para penerus pejuang Syuhada.
Seakan mengamini apa yang jadi harapan K. Qumri, Dr. Naghfir, S.H.I., S.H., M.Kn. yang lebih disapa dengan sebutan Mas Naghfir, selaku tuan rumah dan pimpinan Naghfir Institute, mengungkapkan rasa syukurnya atas kontribusi para santri dan berharap kegiatan ini dapat memperkuat ikatan keumatan.
“Kami berterima kasih atas kehadiran para kiai dan jamaah. Tasyakuran ini adalah wujud syukur kami sekaligus komitmen Naghfir Institute untuk terus mendukung semangat dan peran santri. Santri adalah penjaga moral bangsa dan benteng pertahanan spiritual. Di era digital ini, santri juga harus menjadi yang terdepan dalam menyebarkan konten positif, dakwah yang sejuk, dan memajukan teknologi. Intinya, santri harus siap menjadi duta peradaban dari Indonesia untuk dunia,” ujar Mas Naghfir.
Dan berikut beberapa bidang kolaborasi yang sangat potensial antara Pondok Pesantren di Sumenep dan Naghfir Institute, terutama yang terkait dengan ekonomi pesantren.
Potensi Bidang Kolaborasi dengan Naghfir Institute (Umum dan Ekonomi):
Digitalisasi Bisnis Pesantren:
Penerapan Aplikasi: Mengadopsi atau mengintegrasikan unit usaha pesantren (seperti koperasi, kantin, toko, atau produk unggulan) ke dalam platform digital atau aplikasi seperti “Pedagang Pintar” yang diluncurkan oleh Naghfir Institute, untuk mempermudah transaksi non-tunai, manajemen inventaris, dan jangkauan pasar.
Pemasaran dan Penjualan Online: Melatih santri dan pengurus pesantren dalam teknik pemasaran digital (media sosial, e-commerce) untuk menjual produk-produk unggulan pesantren ke pasar yang lebih luas (nasional bahkan global).
Pelatihan dan Pengembangan SDM Santri:
Keterampilan Digital: Memberikan pelatihan intensif tentang literasi digital, desain grafis, fotografi produk, manajemen konten, dan coding yang relevan dengan kebutuhan bisnis modern.
Kewirausahaan dan Inkubasi Bisnis: Mengadakan program inkubasi atau bimbingan bagi santri yang memiliki ide bisnis, membantu mereka menyusun rencana bisnis syariah, dan mengakses permodalan.
Penguatan Tata Kelola Kelembagaan:
Pendampingan Hukum dan Regulasi: Mengingat latar belakang pimpinan Naghfir Institute yang juga bergerak di bidang hukum (seperti dalam penyuluhan hukum pertanahan), kolaborasi bisa mencakup pendampingan legalitas unit usaha pesantren, sertifikasi halal, atau hak cipta produk.
Akses Jaringan dan Kemitraan:
Jaringan UMKM Sumenep: Membuka jaringan Naghfir Institute dengan pelaku UMKM, pemerintah daerah, dan lembaga keuangan (misalnya Bank Indonesia atau LPDB-KUMKM) kepada unit-unit usaha pesantren, untuk mempermudah akses permodalan, pelatihan, dan pasar.
Kolaborasi Khusus di Bidang Ekonomi Pesantren (Di antaranya):
Fokus kolaborasi dapat diarahkan untuk memperkuat tulang punggung ekonomi pesantren, meliputi:
Agroindustri dan Peternakan Halal:
Digitalisasi Rantai Pasok: Menerapkan teknologi untuk manajemen hasil pertanian/peternakan (misalnya peternakan ayam petelur atau unit beras) mulai dari produksi hingga distribusi, untuk memastikan kualitas dan efisiensi.
Penciptaan Merek Digital: Membantu pesantren membangun merek (branding) produk agroindustri (seperti air mineral, tahu, tempe, atau bakery) agar dapat bersaing di pasar digital.
Koperasi Berbasis Syariah (Kopontren):
Modernisasi Koperasi: Menerapkan sistem informasi dan akuntansi digital di koperasi pesantren untuk meningkatkan transparansi, efisiensi layanan simpan pinjam, dan manajemen stok unit usaha.
Inovasi Transaksi: Membantu penerapan sistem pembayaran digital atau non-tunai (seperti QRIS atau sistem fingerprint) di koperasi dan kantin pesantren.
Pengembangan Produk Unggulan dan Marketplace Halal:
Pembuatan Toko Daring Khusus Produk Santri: Kolaborasi dalam membangun atau mengelola marketplace / toko daring khusus untuk menampung seluruh produk dari berbagai pesantren di Sumenep, sehingga terjadi sinergi ekonomi.
Kurasi dan Standarisasi Produk: Memberikan pelatihan tentang pengemasan, quality control, dan standarisasi agar produk pesantren memenuhi syarat untuk pasar modern.
Intinya, kolaborasi dengan Naghfir Institute yang memiliki fokus pada digitalisasi dapat menjadi jembatan bagi pesantren di Sumenep untuk memperkuat kemandirian ekonomi mereka melalui adopsi teknologi dan perluasan jaringan pasar di era digital.
Acara tasyakuran ditutup dengan pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh K. Musahwi memohon keberkahan bagi bangsa dan para santri agar senantiasa istikamah dalam menuntut ilmu dan berjuang untuk kemajuan peradaban. Jamaah yang hadir tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara hingga akhir.